Senin, 05 Mei 2008

Managemen Tertawa

Tertawa, sesuatu yang sering dilakukan. Bahkan sering terlupa padahal baru saja kita melakukannya. Sungguh sangat komplit ajaran Islam yang kita pegang ini. Dari masalah ‘besar’ sampai bab yang kecil telah dibahas dan diatur. Termasuk hal tentang tertawa. Tertawa termasuk dalam hal Akhlak.

Seorang muslin yang taat akan menjadikan Rosululloh SAW sebagai referensi akhlak termulia yang harus dicontoh. Tertawa merupakan sifat dasar manusia sebagai karunia Allah SWT kepada manusia.

Dalam QS. 53:43 di-firmankan : "dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis," Kemudian disebutkan juga bahwa Al Qur’an memberikan arahan menyedikitkan tertawa dan memperbanyak menangis mengingat dahsyatnya kehidupan setelah mati."

Dalam QS. 9:82 difirmankan juga : "Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan."

1.Pengertian dan Jenis Jenis-jenis dan tingkatan-tingkatan tertawa menurut kamus bahasa Arab :

a.Tabassum (tersenyum) Yaitu tingkatan dibawah tertawa dan merupakan tertawa yang paling baik.
b.Tertawa terbahak-bahak (Antagha)
c.Tertawa yang apabila ditampakkan berupa dengungan (Alkhanna wal khaniinan).
d.Tertawa terbahak-bahak yang paling buruk (Thaikhun thaikhun).
e.Tertawa yang melengking (Atthahthahatun)
f.Tertawa yang lebih dari tersenyum (Alhanuufu). Sebagian orang Arab menkhusukan yang satu ini dengan tertawanya para wanita.

2. Hukum

Menurut Dr. Yusuf Qardhawi, “Sesungguhnya tertawa itu termasuk tabiat manusia. Binatang tidak dapat tertawa, karena tertawa itu datang setelah memahami dan mengetahui ucapan yang didengar atau sikap dari gerakan yang dilihat, sehingga ia tertawa karenanya.” Sesuai pendapat diatas, maka hukum tertawa adalah boleh.

3.Manfaat

a. Secara Kesehatan
• Sama dengan olahraga (dr. William Foy - Menuai Kesehatan dan Hikmah dari Tertawa).
• Mengurangi infeksi paru-paru (Tak mau hemat tertawa).
• Mengurangi sakit jantung (Tak mau hemat tertawa).
• Meningkatkan semangat dan kesehatan (Dr Joseph Mercola dan Rachel Droege – Duh Suamiku, Senyum Doong...).
• Mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin dan kortisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit (Dr. Lee Berk – Menuai Kesehatan dan Hikmah dari Tertawa).
• Mengurangi rasa nyeri atau sakit (dr. Rosmary Cogan - Menuai Kesehatan dan Hikmah dari Tertawa).
• Obat awet muda (Prof. Dr. Lucille Namehow – Menangis dan Tertawa Sama Sehatnya).

b. Secara Psikologi
• Mengurangi stress (Gaya Hidup - Tertawalah Selagi Bisa).
• Meningkatkan kekebalan (dr. W.M. Roan - Gaya Hidup - Tertawalah Selagi Bisa).
• Menurunkan tekanan darah tinggi (Gaya Hidup - Tertawalah Selagi Bisa).
• Mencegah penyakit (dr. William Frey - Gaya Hidup - Tertawalah Selagi Bisa).

c. Secara Ibadah
• Merupakan sedekah.
• Memberi kesan berseri dan optimis.
• Penawar bagi rohani, obat bagi jiwa dan ketenangan bagi sanubari yang lelah setelah berusaha dan bekerja (Syaikh A-idh al-Qarni).
• Tanda kemurahan hati, isyarat bagi suatu temperamen yang mantap, tanda bagi murninya suatu tujuan (Syaikh A-idh al-Qarni).
• Menunjukkan kebahagiaan.

4. Tertawanya Rasulullah SAW.
a. Berupa senyuman yang menarik.
b. Tidak tertawa, kecuali apabila berhubungan dengan kebenaran.
c. Tidak berlebihan dalam tertawanya hingga tubuhnya bergoyang atau hingga tubuhnya miring atau hingga terlihatlah langit-langit mulut beliau.
d. Bukan berupa hal yang sia-sia atau permainan semata atau hanya sekedar pengisi waktu lengang semata.

5.Adab/Etika.
a. Meneladani Nabi dalam senyuman dan tawa beliau.
Dari Ka’ab bin Malik r.a, ia berkata: ”Rasululla apabila (ada sesuatu yang membuatnya) senang (maka) wajah beliau akan bersinar seolah-olah wajah beliau sepenggal rembulan.“ (HR Al-Bukhari kitab al-Maghaazi)

-
Disalin dari Message Gamais FKM-Undip di Friendster

Tidak ada komentar: